Kota Cirebon – Peringatan Hari AIDS Sedunia di Kota Cirebon bukan sekadar seremoni, melainkan panggilan untuk memperkuat solidaritas dalam memerangi penyebaran HIV/AIDS serta memastikan hak-hak mereka yang hidup dengan virus ini tetap terlindungi.
Dalam acara yang digelar di Gedung Islamic Center pada Rabu (4/12/2024), Pj Wali Kota Cirebon, Drs. H. Agus Mulyadi, M.Si, menegaskan bahwa HIV/AIDS bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga isu hak asasi manusia.
“Kita perlu menyoroti ketidaksetaraan dalam akses layanan kesehatan serta menghapus stigma yang masih melekat di masyarakat. Setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil dan tanpa diskriminasi,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara ini Pj Sekda Kota Cirebon, Dr. H. Iing Daiman, S.I.P., M.Si, Sekretaris KPA Kota Cirebon, Dr. Sri Maryati, M.A, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr. Hj. Siti Maria Listiawaty, M.M., serta perwakilan dari berbagai stakeholder terkait.
Tantangan dan Upaya Penanggulangan
Data menunjukkan bahwa tantangan HIV/AIDS masih besar. Hingga Desember 2023, Jawa Barat mencatat 69.655 kasus HIV dan 14.593 kasus AIDS. Di Kota Cirebon sendiri, sejak 2006 hingga Oktober 2024, terdeteksi 2.425 kasus HIV dan 932 kasus AIDS.
“Angka ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa perjuangan belum selesai. Peringatan Hari AIDS Sedunia harus menjadi momen refleksi dan tindakan nyata untuk mempercepat penanggulangan HIV/AIDS,” tegas Pj Wali Kota.
Ia juga menyoroti pentingnya menghapus stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), yang kerap menjadi hambatan dalam upaya pencegahan dan pengobatan.
Komitmen Pemerintah: Ending AIDS 2030
Sebagai bentuk komitmen menuju Ending AIDS 2030, Pemerintah Kota Cirebon terus menjalankan program edukasi, advokasi, dan kampanye anti-stigma yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, serta media lokal.
“Dengan pendekatan yang lebih humanis, kita bisa mengubah perspektif masyarakat agar tidak ada lagi diskriminasi terhadap ODHA. Mereka berhak mendapatkan dukungan dan akses kesehatan yang setara,” tambahnya.
Selain itu, pemerintah juga berupaya memastikan akses yang lebih luas terhadap terapi antiretroviral (ARV), yang memungkinkan ODHA menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.
Mengangkat tema nasional “Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa”, peringatan tahun ini selaras dengan kampanye global WHO “Take the Rights Path: My Health, My Right!” yang menekankan bahwa akses layanan kesehatan merupakan hak fundamental bagi semua orang.
Arah Kebijakan ke Depan
Sekretaris KPA Kota Cirebon, Dr. Sri Maryati, menekankan bahwa keberhasilan dalam mengatasi HIV/AIDS bergantung pada kerja sama semua pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, hingga komunitas masyarakat.
“Tanpa kolaborasi yang kuat, mustahil kita bisa mencapai target Three Zeros: nol infeksi baru, nol kematian akibat AIDS, dan nol diskriminasi terhadap ODHA,” ungkapnya.
Pj Wali Kota menutup sambutannya dengan ajakan untuk terus bersinergi demi mewujudkan Kota Cirebon yang bebas HIV/AIDS.
“Mari kita bergandengan tangan, melangkah bersama menuju Ending AIDS 2030 dan menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua,” pungkasnya.