Berita

Dorong Layanan Ideal, KPA Serukan Perbaikan Fasilitas Pengobatan ODHA di Cirebon

6
Ilustrasi KPA Dorong Perbaikan Fasilitas Pengobatan ODHA di Cirebon (Redaksi KPA)

Kota Cirebon – Jumlah Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) di Kota Cirebon terus meningkat, dengan total kasus mencapai 1.639 hingga 2020. Lonjakan signifikan terjadi di tahun pandemi, memicu perhatian serius dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) setempat.

Sekretaris KPA Kota Cirebon, Sri Maryati, mengungkapkan bahwa lonjakan kasus di 2020 adalah hasil dari upaya aktif timnya dalam melakukan pemeriksaan di area rawan penularan. “Tahun 2020 mencatat angka tertinggi dalam satu dekade terakhir. Semakin banyak ditemukan kasus baru, semakin cepat kita bisa menangani dan menekan penyebarannya,” ujarnya.

Meski langkah deteksi semakin agresif, Sri Maryati menyoroti masih kurang idealnya fasilitas layanan kesehatan bagi ODHA di Cirebon. Salah satu pusat layanan utama, Klinik Seroja di RSD Gunung Jati, disebut masih membutuhkan renovasi agar lebih representatif.

“Ruangan konseling harusnya kedap suara untuk menjamin privasi pasien. Selain itu, ruang tunggu yang tertutup juga diperlukan agar lebih nyaman. Klinik ini menjadi rujukan banyak rumah sakit, sudah seharusnya fasilitasnya mendukung pelayanan yang optimal,” tegasnya.

Menanggapi hal ini, Direktur Utama RSD Gunung Jati, Ismail Jamalludin, mengakui perlunya pengoptimalan fasilitas. Ia menjelaskan bahwa renovasi telah masuk dalam rencana pembangunan IGD baru, namun terhambat akibat refocusing anggaran.

“Untuk jangka pendek, kami akan berupaya menyesuaikan ruang tunggu dan konseling agar lebih layak. Tapi untuk mencapai kondisi ideal, tentu butuh waktu dan dukungan lebih lanjut,” kata Ismail.

Dengan target Ending AIDS 2030, KPA berharap dukungan dari pemerintah dan masyarakat semakin kuat. “Semakin cepat kita menemukan dan menangani ODHA, semakin besar peluang kita untuk mengendalikan HIV/AIDS di Cirebon,” pungkas Sri Maryati.

Exit mobile version