ArtikelRemaja

Remaja & Overthinking: Saat Stres Membawa ke Perilaku Berisiko

1
×

Remaja & Overthinking: Saat Stres Membawa ke Perilaku Berisiko

Share this article

Pernah nggak sih kamu merasa kepalamu penuh banget dengan berbagai pikiran yang muter terus, sampai bikin sulit tidur atau susah fokus? Nah, kondisi itu sering disebut overthinking. Bagi banyak remaja, overthinking jadi “teman tak diundang” yang sering hadir di malam hari, di jalan pulang sekolah, atau bahkan saat lagi nongkrong sama teman.

Sekilas, mikir berlebihan kayaknya sepele. Tapi coba bayangkan: kalau setiap hari kita dihantui pertanyaan seperti, “Aku cukup baik nggak, ya?”, “Kalau gagal gimana?”, “Teman-teman masih suka sama aku nggak, ya?”, lama-lama rasa cemas itu bisa jadi beban berat. Dan di sinilah titik rawannya: stres yang nggak terkendali bisa bikin remaja mencari “jalan pintas” lewat perilaku berisiko.

Kenapa Remaja Rentan Overthinking?

Masa remaja adalah fase penuh perubahan. Dari sisi fisik, hormon lagi naik-turun. Dari sisi sosial, ada tekanan untuk diterima oleh lingkungan. Dari sisi akademis, tuntutan sekolah makin berat. Semua hal itu bisa jadi pemicu stres.

Kalau nggak punya “rem” yang sehat, otak remaja sering terjebak dalam lingkaran overthinking. Alih-alih mencari solusi, pikiran justru sibuk mengulang-ulang masalah. Akibatnya, muncul perasaan tidak berharga, minder, atau takut gagal.

Dari Overthinking ke Perilaku Berisiko

Pertanyaannya: kenapa overthinking bisa bikin remaja nekat melakukan hal berisiko?

  1. Pelarian dari Stres
    Ada yang mencoba melupakan stres lewat merokok, minum alkohol, atau bahkan narkoba. Mereka merasa “lega sesaat”, padahal hanya menambah masalah baru.
  2. Mencari Validasi
    Saat overthinking soal penerimaan sosial, beberapa remaja rela melakukan hal berbahaya demi dianggap keren atau diterima kelompok.
  3. Melukai Diri Sendiri
    Beberapa remaja yang terjebak dalam overthinking parah bisa sampai melakukan self-harm sebagai bentuk ekspresi rasa sakit emosional.
  4. Perilaku Seksual Berisiko
    Rasa ingin membuktikan diri atau sekadar “lari” dari masalah bisa mendorong remaja terlibat dalam perilaku seksual yang tidak aman.

Semua ini punya konsekuensi besar, bukan cuma untuk saat ini, tapi juga masa depan.

Jadi, Apa yang Bisa Dilakukan?

Kalau kamu merasa sering overthinking, coba langkah-langkah sederhana ini:

  • Kenali Pikiranmu
    Saat mulai “kepikiran berlebihan”, tulis di catatan atau ponsel. Dengan begitu, otakmu nggak terus-terusan menyimpannya.
  • Alihkan Energi
    Olahraga, dengerin musik, atau ikutan kegiatan kreatif bisa jadi cara sehat menyalurkan emosi.
  • Bicara dengan Orang yang Dipercaya
    Curhat ke sahabat, keluarga, atau konselor bisa bantu melihat masalah dari sudut pandang lain.
  • Berlatih Mindfulness
    Coba tarik napas dalam-dalam, fokus ke detik ini, dan biarkan pikiran “liar” itu lewat tanpa kamu ikuti.
  • Jangan Takut Minta Bantuan Profesional
    Kalau rasa cemas sudah mengganggu tidur, belajar, atau hubungan sosial, itu tandanya kamu butuh support lebih dari psikolog atau konselor.

Buat Kamu yang Lagi Baca Ini

Kalau kamu remaja yang sering overthinking, inget ya: kamu nggak sendirian. Banyak orang seusiamu juga mengalami hal yang sama. Bedanya, ada yang berhasil keluar dengan cara sehat, ada juga yang terjebak dalam perilaku berisiko. Pilihan itu ada di tanganmu.

Kalau kamu punya teman yang terlihat sering overthinking, jangan cuma bilang, “Udahlah, jangan dipikirin.” Kadang mereka butuh lebih dari sekadar kata-kata singkat. Hadir, mendengar, dan mendukung bisa jadi pertolongan besar.

Penutup

Overthinking memang bagian dari hidup, apalagi di masa remaja yang serba dinamis. Tapi jangan biarkan stres mengendalikan arah hidupmu sampai mendorong ke hal-hal berisiko. Ingat: kamu punya nilai, kamu berharga, dan ada banyak cara sehat untuk menghadapi tekanan.

Jadi, mulai sekarang, yuk sama-sama belajar lebih sadar dengan pikiran kita, mengelola stres dengan bijak, dan berani mencari bantuan saat dibutuhkan. Karena masa depanmu terlalu berharga untuk dihambat oleh overthinking!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *