Artikel

Self-Love: Mencintai Diri Sendiri di Tengah Stigma dan Diskriminasi

1
×

Self-Love: Mencintai Diri Sendiri di Tengah Stigma dan Diskriminasi

Share this article

Pernah nggak sih kamu merasa dunia ini terlalu keras untuk sekadar menjadi diri sendiri?
Entah karena penilaian orang lain, komentar yang nyelekit, atau bahkan stigma yang ditempelkan tanpa pernah mereka benar-benar mengenal siapa kita. Rasanya capek banget, kan?

Nah, justru di titik itulah self-love jadi penting banget.
Self-love bukan berarti egois, bukan juga berarti menutup diri dari kritik. Tapi self-love adalah keberanian untuk berkata:
👉 “Aku layak bahagia.”
👉 “Aku berhak dihargai.”
👉 “Aku pantas dicintai, bahkan oleh diriku sendiri.”

Masalahnya, stigma dan diskriminasi sering bikin kita lupa sama hal itu. Masyarakat kadang cepat menghakimi, padahal setiap orang punya cerita hidup yang nggak bisa disamaratakan. Tapi ingat, kita nggak bisa selalu mengontrol omongan orang—yang bisa kita kontrol adalah bagaimana kita memperlakukan diri sendiri.

đź’ˇ Coba bayangin gini: Kalau kamu bisa jadi sahabat terbaik buat diri sendiri, apakah kamu masih akan menelantarkan dirimu hanya karena kata-kata orang?

Self-love adalah proses. Ada hari di mana kita kuat, ada juga hari di mana kita rapuh. Nggak apa-apa. Yang penting, jangan pernah berhenti menghargai diri sendiri. Mulai dari hal-hal kecil:
✨ Beri afirmasi positif tiap pagi.
✨ Rayakan pencapaian sekecil apa pun.
✨ Belajar berkata “tidak” tanpa rasa bersalah.
✨ Kelilingi diri dengan orang-orang yang mendukung, bukan yang merendahkan.

Dan yang paling penting, percaya bahwa kamu berharga. Karena kamu memang berharga.

Jadi, yuk, kita mulai perjalanan mencintai diri sendiri. Bukan untuk jadi sempurna, tapi untuk jadi versi terbaik dari diri kita meski di tengah stigma dan diskriminasi sekalipun. Karena dunia mungkin belum siap menerima semua hal tentangmu, tapi kamu harus siap menerima dirimu apa adanya.

Pertanyaannya sekarang:
Apa hal kecil yang bisa kamu lakukan hari ini untuk menunjukkan cinta pada dirimu sendiri?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *